Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

YESUS DAN SI PEMUDA KAYA

sumber gambar: www.vecteezy.com
Ketika membaca Matius19:16-26 tentang orang muda yang kaya. Saya tersentak oleh sebuah pernyataan dan pertanyaan yang disampaikan oleh orang muda tersebut dalam percakapannya bersama Yesus. Kata orang muda itu kepada-Nya: “Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?”. Pernyataan dan pertanyaan yang disampaikan oleh orang muda tersebut hampir pasti mewakili kita semua. Ketika ada banyak pekerjaan, pelayanan, dan kegiatan lainnya yang terbengkalai bahkan tidak berhasil, kita lalu berkata “Tuhan, semuanya telah kulakukan, apa lagi yang masih kurang?”. Seperti orang muda itu, kita datang dengan penuh kekecewaan dan menempatkan posisi kita sebagai seseorang yang pantas menerima sesuatu karena kita telah melakukan sesuatu atau dalam bahasa gaul “take and give”. Karena saya sudah melakukan ini, maka saya pantas mendapatkan itu, dan selanjutnya dan selanjutnya.

Lalu Yesus menjawab. Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku.

Saya memandang ada dua hal menarik yang terdapat dalam perkataan Yesus yakni ada dua perintah dan sebuah ajakan. 

1.    Perintah yang pertama adalah “Pergilah juallah segala milikmu”

Menurut saya seruan ini mengandung perintah tentang menjual segala sesuatu yang kita punya. Segala sesuatu itu tidak saja merujuk pada harta benda secara ekonomi tetapi juga status sosial, popularitas, jabatan yang semuanya itu membentuk “status ego” kita sebagai manusia. Menjual berarti melepaskannya.

2.    Perintah yang berikut “Berikanlah itu kepada orang miskin”

Yesus tidak menyuruh berikanlah itu kepada tentanggamu, atau saudaramu. Akan tetapi Yesus memberikan penegasan untuk memberikannya kepada orang miskin. Mengapa? Sebab orang miskin tidak bisa membalas pemberian kita karena mereka tidak memiliki apapun untuk membalasnya (Lukas 14:13-14). Saya menganggap bahwa kelebihan yang kita miliki dapat dipakai sebagai sarana untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Kita bisa saja membantu memberikan penjelasan kepada teman yang tidak memahami materi pada pelajaran tertentu. Menjadi teman curhat yang baik. Sebab bagi saya, orang miskin bukan saja orang yang kurang secara saja ekonomi tetapi orang miskin dapat juga dimaknai sebagai orang yang membutuhkan pertolongan.

3.    Yang selanjutnya dan tidak kalah menarik adalah sebuah ajakan yang ditawarkan oleh Yesus kepada orang muda itu. Yesus  berkata “Datanglah kemari dan ikutlah Aku”

Yesus menyampaikan sebuah ajakan untuk bersama-sama dengan Dia. Yesus berkata “…kemudian datanglah kemari dan ikutlah Aku. Yesus tidak berkata setelah kamu membagikan hasil penjualan hartamu, silahkan kamu pergi ke tempat A…atau pergilah ke si B… atau silahkan bertamasya, dan kalau kamu mau silahkan kamu bekerja lagi ya! Tetapi Yesus mengajak orang muda itu untuk mengikuti-Nya.  Sebab dengan mengikutinya maka ia akan mendapatkan sesuatu yang lebih berharga seperti kata Yesus sebelumnya: “Jikalau engkau hendak sempurna…”

Mengikuti Yesus menjadi sebuah panggilan bagi kita setelah kita menanggalkan “diri”, melepaskan “status” dan apapun yang kita miliki. Setelah melakukan dua perintah yang Yesus sampaikan, maka kita harus menerima ajakannya. Ajakan untuk bersama Yesus adalah ajakan untuk hidup dalam kehendak-Nya, sesuai dengan aturan-Nya dan selaras dengan perkataan-Nya. Ajakan untuk menjadi sempurna bersama Sang Mesias.

Kiranya perkataan Yesus yang mengandung perintah dan ajakan itu menantang kita untuk melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari tanpa menuntut balasannya. Sebab kita hidup bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan tetapi karena kasih karunia Tuhan. 

Posting Komentar untuk "YESUS DAN SI PEMUDA KAYA"