Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

TUHAN MEMANGGIL, TUHAN YANG MELENGKAPI (Kejadian 4:10-17)

NEGOSIASI MUSA

Musa merupakan seorang nabi besar bagi bangsa Israel. Ia di pakai Tuhan untuk membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Sebelum Musa diutus oleh Tuhan ada percakapan menarik yang terjadi antara Musa dengan Tuhan, dalam percakapan itu Ia mencoba bernegosiasi dengan Tuhan dan berkata bahwa ia tidak pandai bicara. Pada ayat 10 dari kitab Keluaran pasal empat Musa berkata “Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah. Musa ingin mengatakan kepada Tuhan bahwa ia bukanlah seoarng public speaker yang baik. Musa memberikan respon dengan mengatakan kelemahannya kepada Tuhan. Artinya dalam konteks ini saya memahaminya sebagai sebuah kejujuran hati Musa yang mengatakan kepada Tuhan tentang keadaannya, Musa melihat dirinya bukan melihat Tuhan yang mengutusnya. Lalu pada ayat selanjutnya berbunyi “Tetapi Tuhan berfirman kepadanya “Siapakah yang membuat lidah manusia, siapakah yang membuat orang bisu atau tuli, membuat orang melihat atau buta; bukankah Aku, Yakni Tuhan? 

Musa dipanggil Tuhan
sumber gambar: https://pixabay.com/

TUHAN MEMPERLENGKAPI

Tuhan memberikan pernyataan yang keras dengan mengingatkan kepada Musa bahwa Ia adalah Tuhan yang Maha kuasa dan sanggup melakukan apa saja. Lalu Tuhan melanjutkan firman-Nya kepada Musa Oleh sebab itu, pergilah, Aku akan menyertai lidahmu dan mengajar engkau, apa yang harus kau katakan. Ini artinya Tuhan ingin Musa memandang kepada Tuhan dan bukan mengandalkan dirinya sendiri. Sampai disini Musa masih saja ngeles. Ia mengatakan “Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus.” Musa ingin mengatakan bahwa Tuhan utuslah yang lain saja jangan saya.  Apa yang dilakukan Musa seringkali juga terjadi dalam kehidupan kita orang percaya, kita mencoba tawar menawar dengan Tuhan ketika Tuhan memanggil kita untuk melakukan sesuatu. Kita mencoba mengalihkan perhatian Tuhan dengan mengatakan bahwa kita tidak mampu, biarkan saja orang lain yang mengerjakannya. Kita bukan saja menganggap rendah diri kita tetapi kita melupakan kemahakuasaan Tuhan yang sanggup melengkapi kita dengan kemampuan yang akan kita gunakan sesuai dengan tugas yang Ia berikan. Diakhir negosiasi itu Tuhan lalu memperlengkapi Musa dengan seseorang yang dapat membantu Musa yakni saudaranya Harun yang pandai bicara. Melalui ksiah ini, ada beberapa pelajaran penting yang dapat kita ambil. Pertama, bahwa Tuhan memiliki otoritas untuk mengutus siapa saja yang ingin Ia utus termasuk kita, dan alasan apapun yang kita berikan tidak akan mengubah kehendak Tuhan untuk mengutus kita. Kedua, ketika Tuhan mengutus kita, jangan memandang kelemahan kita sebagai batu sandungan yang menghalangi kuasa Tuhan tetapi serahkan kelemahan itu kepada Tuhan karena Ia akan mengubahnya menjadi batu loncatan untuk memuliakan nama-Nya. Dan ketiga, ketika Tuhan mengutus kita maka Ia akan melengkapi kita dengan semua kebutuhan yang kita perlukan untuk menyelesaikan tugas dan panggilannya. Joes Osten menulis Tuhan tidak akan menaruh impian dalam hati anda dan saya jika Ia tidak memberikan kepada kita segala sesuatu yang kita perlukan untuk memenuhi impian itu. Tuhan tidak memanggil kita untuk melakukan sesuatu tanpa memberikan kepada kita kemampuan atau hal lain yang diperlukan untuk melakukannya. Sunday Adelaja, dalam bukunya ia mengatakan kelemahan anda, ditangan Allah, menjadi kekuatan anda. Semua kekurangan anda menjadi kekuatan di tangan Allah.

Teruslah berkarya di tempat Tuhan mengutus kita!

Posting Komentar untuk "TUHAN MEMANGGIL, TUHAN YANG MELENGKAPI (Kejadian 4:10-17)"