Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BERSAMA ALLAH, AKU PASTI BISA!

GAJAH SIRKUS

Gemuruh riuh dan tepuk tangan penonton menyambut keberhasilan seekor gajah menyelesaikan atraksinya disebuah panggung sirkus. Mereka terkagum-kagum dengan berbagai atraksi yang disuguhkan oleh si gajah sampai lupa bertanya apa jadinya jika seekor gajah itu berontak dan menghancurkan ruangan sirkus? 

Gajah sirkus
Sumber foto: https://ichef.bbci.co.uk/

Dengan tubuhnya yang besar, seekor gajah bisa mengangkat beban seberat lebih dari satu ton. Jika demikian, bukankah tidak sulit baginya untuk merobohkan sebuah ruangan sirkus yang hanya sebuah tenda? Ya… Gajah itu dapat melakukannya. Namun ia tidak melakukannya. Mengapa? Karena ketika gajah itu masih kecil. Pemilik sirkus mengikat kaki gajah itu dengan tali/rantai yang ujungnya terikat pada pohon besar atau tiang yang kokoh. Gajah kecil itu berontak dan menarik ikatan itu terus menerus namun sia-sia karena ia masih lemah sedangkan pohon itu terlalu kokoh. Hari berlalu dan usahanya pun tak kunjung berhasil, ia menyerah dan akhirnya duduk diam sambil memandangi tali itu. Setelah beberapa bulan dan gajah itu telah dewasa. Pemilik sirkus kemudian mengganti ikatannya. Ikatan itu tidak lagi ditambatkan pada sebuah pohon besar melainkan ditambatkan pada sebuah pasak kecil yang kemudian ditancapkan di tanah. Gajah itu bisa melepaskan ikatannya dengan satu hentakan saja tetapi ia memilih diam karena ia yakin bahwa seberapa pun besar usahanya, ia tidak akan bisa lepas dari ikatan tersebut. Demikianlah akhirnya seekor gajah itu hanya menjadi penghibur di dunia sirkus.

Aku pasti bisa
sumber gambar: https://stock.adobe.com/id/search?k=%22i+can+do+it%22

UBAH MINDSET ANDA

Cerita tersebut adalah gambaran bahwa banyak diantara kita yang mungkin memiliki perilaku seperti sang gajah. Walaupun memiliki potensi yang besar, namun terkubur oleh berbagai keyakinan akan kegagalan. Entah itu keyakinan karena kegagalan sebelumnya atau keyakinan yang dibentuk oleh ketakutan akan kegagalan. Sehingga kita akhirnya terkondisikan untuk tidak melangkah lebih jauh seperti halnya sang gajah sirkus. Kita lupa bahwa kegagalan itu hanyalah seutas tali yang bisa diputuskan kapan saja asalkan kita terus berjuang. Definisikanlah kegagalan itu sebagai cara untuk memperbaiki diri. Seperti kata Robert Schuller “Kegagalan bukan berarti kau orang yang gagal. Gagal itu berarti kau belum sukses”.

Jika gambaran diatas belum cukup memberi nutrisi pada semangat untuk bertindak. Cobalah sejenak bertanya apakah murid-murid Yesus tidak pernah gagal? Yudas menghianati Yesus sedangkan Petrus menyangkal-Nya. Mereka gagal dan melakukan kesalahan namun cara menyikapinya berbeda. Yudas memutuskan untuk bunuh diri sedangkan Petrus memilih untuk bertobat dan bangkit kembali. Ia memperbaiki kesalahannya, mulai memberitakan Injil dan membuat berbagai mujizat (Kisah Para Rasul 3:6-7).

Ketahuilah bahwa keyakinan cenderung mempengaruhi tindakan kita. So, ubahlah keyakinan kita tentang kegagalan sebagaimana Petrus meyakini adanya kesempatan untuk belajar dari kegagalan dan menjadi lebih baik. Jangan diam saja, pakailah potensi yang ada untuk mengembangkan diri. Belajarlah dari kegagalan sebelumnya dan melangkahlah menuju sukses. Selalu libatkan Tuhan dalam setiap perjuangan, sebab janji Penyertaan-Nya senantiasa sampai sampai akhir zaman. “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan (Yesaya 41:10). So,.. Never give up guys!

Jika anda melewati jalan yang bertuliskan “kegagalan”, teruslah melangkah sebab di ujung jalan itu anda akan menemukan tulisan “selamat anda telah SUKSES melewati kegagalan”. Selamat Berproses menuju sukses. Tuhan Yesus memberkati.


Posting Komentar untuk "BERSAMA ALLAH, AKU PASTI BISA!"